MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi dan mudah di ingat.
Media itu sendiri terdiri dari menjadi 3 macam, yaitu :
1. Audio, merupakan media yang hanya dapat di dengarkan saja oleh para penerima sambil si penerima membayang - bayangkan dengan pikirannya tentang apa yang dimaksud.
2. Visual, merupakan media yang hanya dapat di lihat saja tetapi secara otomatis si penerima dapat langsung mengerti apa yang akan disampaikan media lewat tersebut.
3. Audia-visual, merupakan media penyampaian yang dapat di dengar sekaligus di lihat oleh penerima sehingga penyampaian pesan materi menjadi lebih jelas dan terperinci.
Penyampaian materi dengan menggunakan media ini bertujuan agar si penerima terangsang pikirannya, perasaan, perhatian serta minatnya untuk memperhatikan materi yang di sampaikan. Selain hal itu pula hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah mengingat dan dapat di peraktekkan secara langsung.
Sama halnya dalam pembelajaran ilmu geografi, di perlukan berbagai media yang dapat mendukung penyampaian peristiwa - peristiwa yang terjadi di muka bumi dengan menggunakan berbagai alat - alat sederhana, yang sering di jumpai oleh para siswa.
Adapun contoh - contoh media yang kami gunakan untuk menyampaikan marteri adalah sebagai berikut :
CUACA
TITIK EMBUN
Tujuan : untuk menentukan suhu pada saat terjadinya embun.
Alat dan bahan :
Gelas
Termometer
Es
Langkah kerja :
• Istilah gelas dengan es
• Tambahkan air secukupnya hingga es terendam
• Tempatkan termometer dalam gelas berisi es berair
• Perhantikan bagian luar gelas dan catat suhu ketika kelihatan butir - butir air pada bagian luar gelas.
• Lakukan percobaan ini beberapa kali, dengan memilih hari - hari yang kelembabannya berlainan.
Hasil :
Ketika kelembaban tinggi, butir - butir air terkumpul pada permukaan gelas, pada suhu lebih tinggi.
Mengapa ? Uap air dalam udara mengembun ( berubah menjadi air ), ketika menyentuh permukaan gelas yang dingin. Titik embun ialah suhu ketika uap air mengembun. Titik embun yang tinggi menunjukkan kelembaban ( jumlah iar dalam udara ) yang tinggi.
CUACA
KEPINGAN - KEPINGAN YANG MELAYANG
Tujuan :
Untuk memperlihatkan mengapa kepingan salju melayang di udara
Alat dan bahan :
2 lembar kertas buku tulis
Langkah kerja :
o Remaslah salah satu lembar kertas menjadi sebuah bola
o Peganglah kertas yang lembaran di satu tangan dan kertas yang diremas di tangan yang lain
o Jatuhkanlah kertas lembaran dan bola kertas bersama – sama.
o Perhatikan, kertas mana yang menyentuh lantai lebih dulu.
Hasil : kertas yang diremas jatuh ke lantai lebih dulu, sedangkan lembar uang utuh melayang ke bawah perlahan - lahan
Mengapa ? gaya tatik ke bawah kepada bola dan lembar kertas itu sama besar, tetapi gaya ke atas dari udara terhadap kedua tidak sama. Tetesan air hujan dan kepingan salju keduanya terjadi dari air, namun bentuknya berbeda. Tetesan hujan, seperti kertas yang diremas, ukurannya kecil dan jatuhnya lebih cepat daripada lembar kertas, yang bersikap seperti lempeng salju. Kertas lembaran, seperti lempeng salju, jatuh perlahan karena luasnya lebih besar dank arena itu mendapat gaya ke atas dari udara lebih besar.
CUACA
DOR!
Tujuan :
Untuk memperlihatkan terjadinya guntur
Alat dan bahan :
Kantung kartas besar
Langkah kerja :
o Gelembungkan kantung kertas dengan meniupnya.
o Punter mulut kantung dan penganglah rapat – rapat denagn tanganmu.
o Dengan cepat dan kuat, pukullah katung denagn tanganmu yang bebas.
Hasil : Kantung pecah, menimbulkan bunyi yang keras.
Mengapa ? Karena kantung dipukul, udara di dalamnya memampat dengan cepat, sehingga tekanannya naik dan memecahkan kantung itu. Udara yang keluar dengan cepat dari dalam kantung yang pecah, menekan udara dari luar, menjauhi kantung. Udara it uterus bergerak dengan bentuk gelombang. Ketika udara yang bergerak itu mencapai telinga, terdengarlah bunyi. Guntur pun dihasilkan oleh udara yang bergerak. Ketika kilat menyambar, timbul energi yang memanaskan udara yang dilaluinya. Udara yang dipanaskan itu mengembang dengan cepat, menghasilkan gelombang berenergi yang disebut guntur.
SAMUDRA
PENGAPUNG
Tujuan :
Untuk memperlihatkan bagaimana es yang meluas menyelamatkan organisme air.
Alat dan bahan :
Semangkuk besar air, kurang lebih 2 liter
1 kubus es
Langkah kerja :
o Tabuhkan kubus es kedalam mangkuk berisi air.
o Perhatikan letak es dalam air.
Hasil : Es terapung di permukaan air.
Mengapa ? Seperti semua zat, ketika mendingin es menyusut. Kalau air menyusut terus, balok - balok es yang berat akan tenggelam dan menumpuk di dasar kumpulan air, membunuh organisme air. Air tidak terus menyusut, dan tidak seperti bahan - bahan lain, air mulai memuai pada suhu 4ยบ C, sehingga es lebih ringan dari air cair. Gumpalan - gumpalan es yang besar terapung di permukaan air dan bahkan menjadi penyekat bagi air di bawahnya. Sifat khusus air ini sangat penting. Kehidupan di planet kita tidak akan terus ada seperti sekarang, jika air bersikap lain. Laut - laut akan membeku, memusnahkan kehidupan laut, dan laut yang beku akan menurunkan suhu udara.
EROSI
GOSOK HABIS
Tujuan :
Untuk memperlihatkan bagaimana batuan berubah menjadi pasir dan lapisan tanah tipis.
Alat dan bahan :
Kertas tulis
Pensil dengan karet penghapus
Langkah kerja :
o Tulis namamu pada kertas dengan pensil
o Gosokkan karet penghapus bolak - balik pada tulisan.
Hasil : tulisan terhapus dan ada partikel - partikel kecil teringgal pada kertas.
Mengapa ? Granit adalah mineral yang banyak terdapat pada berbagai batuan. Penghapus pensil terbuat dari bahan yang gaya gesekannya kuat. Jika bahan ini gosokkan pada tulisan grafit-lunak yang ditinggalkan pensil pada kertas, partikel - partikel grafit dan sebagian kertas terlepas. Jika angina meniupkan partikel - partikel pasir pada batuan, gesekan pasir pada batuan sama dengan yang dilakukan oleh karet penghapus. Angin dan pasir akan merontokkan bagian - bagian kecil batuan. Dalam jangka waktu lama, makin banyak batuan yang tergosok, hingga akhrnya alih - alih batuan padat, kita hanya mendapat pasir dan lapisan tipis tanah.
EROSI
MEMBENTUK
Tujuan :
Untuk memperlihatkan pembentukan tanah darat oleh abrasi.
Alat dan bahan :
Kikir kuku
Pensil bersegi enam
Langkah kerja :
o Gosokkan kikir bolak - balik pada sudut - sudut pensil.
o Perhatikan permukaan pensil.
Hasil : Sudut pensil terpotong.
Mengapa ? permukaan kikir kasar dan berbutir - butir. Ketika kikir digerakkan bolak - balik pada sudut pensil. Permukaan tanah dapat dibuat lubang - lubang atau digosok halus oleh butiran pasir yang dibawa angina. Butir - butir pasir seolah - olah kikir, ketika menghantam dan mengikis permukaan. Erosi yang demikian, disebut abrasi.
BUMI DI RUANG ANGKASA
GERHANA
Tujuan :
Untuk menunjukkan terjadinya gerhana matahari
Alat dan bahan :
Bola tennis
Kelereng
Langkah kerja :
o Tempatkan bola tennis pada tangan kirimu.
o Peganglah bola pada jarak satu lengan di depanmu
o Denagn tangan kanan peganglah kelereng di muka bola.
o Tutuplah mata kirimu, lalu gerakkan kelereng perlahan - lahan kea rah mata kananmu yang terbuka.
Hasil : ketika kelereng bergerak mendekati matamu, secara berangsur - angsur makin sedikit bagian bola yang terlihat, sampai akhirnya bola tidak kelihatan.
Mengapa ? kelereng lebih kecil daripada bola, seperti juga bulan lebih kecil daripada matahari. Akan tetapi kedua benda tersebut dapat menghalangi cahaya, bila berada dekat kepada pengamat. Ketika bulan lewat di antara matahari dan buiu, benda tersebut, seperti kelereng, menghalangi cahaya. Peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, disebut gerhana matahari. Bulan bergerak mengelilingi bumi kira - kira sebulan satu kali, akan tetapi gerhana matahari tidak terjadi setiap bulan. Lintasan bulan tidak mengelilingi katulistiwa bumi, lagi pula porosnya miring. Oleh karena itu bayangan bulan lebih sering tidak mengenai permukaan bumi. Gerhana matahari terjadi paling banyak tiga kali dalam setahun.
BATUAN DAN MINERAL
REMUKAN
Tujuan :
Untuk memperlihatkan permukaan batuan metamorf
Alat dan bahan :
20 tusuk gigih pipih
Buku
Langkah kerja :
o Patahkan semua tusuk gigi di tengahnya, tapi jangan sampai putus
o Timbun semua tusuk gigi di meja
o Taruhlah buku di atas timbunan tusuk gigi dan tekan ke bawah.
o Angkatlah buku itu
Hasil : Tusuk - tusuk gigi itu tertekan menhadi lapisan - lapisan yang datar
Mengapa ? Di bawah tekanan buku, tusuk - tusuk gigi itu jadi rata berupa lapisan - lapisan. Di alam, berat batuan pada permukaan bumi menekan batuan dan tanah di bawahnya menjadi lapisan - lapisan yang datar. Batuan yang terbentuk oleh tekanan yang kuat, disebut batuan metamorf.
GERAKAN KERAK BUMI
LIPAT LAGI
Tujuan :
Untuk memperlihatkan tekanan yang diperlukan guna melihat kerak bumi.
Alat dan bahan :
1 lembar suratkabar
Langkah kerja :
o Lipat suratkabar di tengah - tengahnya
o Teruskan lipat suratkabar tersebut di tengah - tengahnya, sampai kamu tidak dapat lagi melipatnya.
Hasil : Makin lama suratkabar makin sukar dilipat. Setelah lipatan keenam atau ketujuh, kamu tidak akan dapat membengkokkannya.
Mengapa ? Dengan setiap pelipatan, jumlah lembar kertas berlipat dua kali. Setelah 7 kali dilipat, terdapat 128 lembar. Seperti melipat kertas, diperlukan tekanan kecil untuk melipat lapisan kerak bumi di permukaan yang tipis dan ringan. Akan tetapi, untuk melipat tanah yang luas dan padat diperlukan tekanan besar sekali.
ATMOSFER
BOR SEDOTAN
Tujuan :
Untuk memperlihatkan kekuatan udara
Alat dan bahan :
2 sendok plastik
1 kentang mentah
Langkah kerja :
o Taruhlah kentang pada meja
o Peganglah sebuah sedotan pada bagian atasnya. Biarkan ujung atasnya terbuka
o Angkatlah sedotan sampai kira - kira 10 cm di atas kentang.
o Dengan cepat dan kuat tancapan ujung bawah sedotan pada kentang.
o Tutuplah ujung sedotan yang sebuah lagi dengan ibu jarimu.
o Sekali lagi, angkatlah sedotan sampai kira - kira 10 cm di atas kentang, lalu tancapkan sedotan pada kentang kuat - kuat.
Hasil : Sedotan yang ujungnya terbuka menjadi bengkok dan hanya sedikit tertancap ke dalam kentang. Sedotan yang di tutup ibu jari, menusuk kentang lebih dalam.
Mengapa ? Udara terutama terdiri dari gas - gas nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida. Gas - gas tersebut tidak kelihatan, tetapi akibat dari keberadaannya dapat di amati. Udara yang bergerak cepat ( angin ) dapat menekan cukup kuat untuk menghancurkan bangunan - bagunan besar.
Udara yang terperangkap dalam sedotan, menjadikan sedotan cukup kuat untuk menancap pada kentang. Tekanana udara pada bagian dalam sedotan mencegah sedotan itu bengkok. Tekanan udara dan memampatkan udara di dalamnya.